Selasa, 23 Agustus 2011

Jadi Pemuda Idaman, Knapa Gak ?


Pemuda dalam Lintasan Sejarah

Dulu di Indonesia……, sebuah negeri yang memiliki kekayaan yang melimpah ruah……, rakyat hidup dalam suasana keterjajahan yang berlangsung sangat lama, hingga mencapai 3,5 abad. Rakyat, terutama para pemudanya tak lelah dan selalu penuh semangat berjuang untuk meraih kemerdekaan mereka. Hingga akhirnya terbetiklah suatu keinginan dikalangan para pemudanya untuk menyatukan barisan dengan para pemuda dari daerah-daerah lain. Hingga akhirnya, mereka berhasil menelorkan keputusan yang tertuang dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Yang inti dari Sumpah Pemuda tersebut adalah Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Pasti untuk masalah ini Sobat sudah pada hafal semua……

Sebagaimana yang terjadi dengan lahirnya Sumpah Pemuda diatas, dalam banyak sejarah, Sobat bisa melihat bahwa ternyata peran yang namanya Pemuda sangatlah besar. Contohnya aja apa yang beberapa waktu lalu terjadi di Indonesia..….Reformasi…….masih ingat, kan?! Kalau saat itu Sobat mengikuti apa yang terjadi di Indonesia, Sobat akan menangkap satu hal…..bahwa, yang mempelopori gerakan Reformasi tersebut adalah para pemuda. Bener, gak ?!

Dari segelintir pemuda di beberapa Perguruan Tinggi yang memiliki keinginan untuk memperbaiki kondisi di Indonesia, akhirnya mereka bisa menyatukan barisan, sampai kemudian para pemuda di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia sepakat dengan ide Reformasi tersebut. Mereka menyatukan barisan dan menuntut Reformasi kepada pemerintah. Bahkan……bukan cuma para pemuda yang duduk di Perguruan Tinggi saja, tapi juga para pelajar, para pekerja, dan seluruh bagian dari masyarakat yang merasa dirinya bagian dari para pemuda di Indonesia khususnya dan bagian dari masyarakat Indonesia umumnya.

Banyak dari teman-teman sendiri yang merasa bangga dan senang bisa ikut dalam aksi-aksi demonstrasi yang digelar para mahasiswa itu. Walupun sebenarnya tidak banyak dari mereka yang paham apa itu reformasi…….Atau, mungkin Sobat juga bagian dari orang-orang yang ikutan aksi-aksi tersebut?!! Wah……ini terbukti bahwa Sobat masih punya semangat dan jiwa layaknya seorang pemuda……(emangnya udah tua?!!)

Contoh yang lainnya adalah peristiwa yang terjadi di Cina. Simak baik-baik, ya…… Ketika itu, di Lapangan Tiananmen, Cina, para pemuda berkumpul disana demi menuntut demokratisasi yang mereka cita-citakan di negara itu. Dengan gagah berani mereka menyongsong desingan peluru-peluru yang diarahkan oleh pihak militer kepada mereka. Bahkan, sebuah foto merekam aksi berani seorang pemuda yang menyambut iringan tank yang menuju kearahnya. Dan hebatnya, justru foto inilah yang menjadi foto jurnalistik terbaik ketika itu.

Atau…….Sobat ingat dengan Lenin dan Stalin (dua orang tokoh komunisme di Rusia)?? Para pengikut mereka rata-rata juga para pemuda. Dan ada seorang pemuda bernama Mikhail Gorbachev yang ketika berumur 18 tahun menulis, “Lenin adalah ayahku, guruku, dan Tuhanku”.

Tak ketinggalan pula dalam sejarah Islam, ternyata pemuda memiliki peran yang sangat besar. Mulai dari para Nabi dan Rasul yang mereka dipilih dari kalangan para pemuda. Dalam tafsir Ibnu Katsir Ibnu Abbas ra berkata, “Tidak ada seorang Nabi-pun yang diutus Allah melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (antara 30 – 40 tahun). Begitu juga, tidak seorang alim-pun yang diberi ilmu melainkan (hanya) dari kalangan pemuda saja”.
Dalam Al-Qur’an banyak terdapat kisah keberanian para pemuda Islam. Diantaranya Nabi Ibrahim, bagaimana beliau dengan beraninya menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaumnya ketika itu. Atau gak usah jauh-jauh…..Nabi Muhammad….Ketika beliau diangkat menjadi Rasul, beliau adalah seorang pemuda. Pengikut beliau rata-rata adalah para pemuda juga, bahkan ada yang masih anak-anak. Contohnya, Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang ketika itu berusia 8 tahun. Abdullah bin Mas’ud berusia 14 tahun, Sampai dengan Ubaidah bin Al Harits yang paling tua diantara mereka yang berusia 50 tahun.

Nah, Sobat……para sahabat Nabi aja ketika berusia 8 tahunan sudah punya semangat yang besar untuk mengakaji Islam dan menyumbangkan sesuatu untuk Islam, bagaimana dengan Sobat sendiri…….?? Umurnya sekarang berapa, coba……..Sudahkan melakukan sesuatu untuk masyarakat?! Apa yang Bintang ceritakan diatas hanyalah sedikit dari banyaknya perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh para pemuda dalam lintasan sejarah, termasuk sejarah Islam.

Persatuan yang Kokoh

Kalo’ Sobat jeli, ada yang membedakan antara perjuangan para pemuda semacam Lenin, Stalin, Mikhail Gorbachev, para pemuda di Cina, dan juga pemuda-pemuda di Indonesia dengan para pemuda dalam lintasan sejarah Islam. Dan yang membedakan perjuangan pemuda-pemuda ini adalah apa yang menyatukan mereka.

Ketika para pemuda di Indonesia berhasil mencetuskan Sumpah Pemuda, apa yang mendasari persatuan mereka adalah keterjajahan bangsa Indonesia yang terjadi berabad-abad lamanya, dan yang membuat bangsa Indonesia sengsara hingga bukan cuman tujuh turunan, tapi lebih dari itu. Hingga akhirnya, mereka merasa senasip, sependeritaan, dan sepenanggungan serta memiliki satu musuh yang sama. Maka, bersatulah para pemuda di Indonesia…....

Tapi……… ketika penjajah itu sudah kagak ada, apa yang terjadi?! Persatuan itupun lambat laun memudar…… Dan kalo’sekarang Bintang bertanya pada Sobat Bintang semua, apakah Sobat (yang masih merupakan bagian dari barisan pemuda di Indonesia) merasa punya rasa persatuan dengan para pemuda di daerah-daerah yang lain di Indonesia?? Pasti rata-rata jawabannya : enggak, tuh!! Tull, kan!!

Atau, apa yang terjadi dengan Lenin dkk., ketika perjuangan mereka berhasil?!! Ternyata keberhasilan itu tidak bertahan lama……Kenapa coba?? Ya, karena yang mereka perjuangkan adalah sesuatu yang salah (paham Komunisme, yaitu paham yang meniadakan Tuhan).

Tapi, beda dengan yang terjadi atas para pemuda Islam. Mereka berjuang dan bersatu atas satu ikatan yang kuat, yang ikatan itu adalah ikatan aqidah Islam. Sebagaimana firman Allah, “Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara…”(QS. Ali Imron:103).

Para pejuang Islam itu dijanjikan oleh Allah tempat yang sangat mulia, sebagaimana firman Allah, “Maka, orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalanKu (karena mengemban dakwah Islam), pasti akan Aku hapuskan kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan disisi Allahlah terdapat pahala yang baik” (QS. Ali Imron:195).

Karena keimanan yang kuat yang menancap didada para pemuda ini, maka jadilah mereka pejuang-pejuang yang gigih, yang sanggup menyisihkan siang dan malam demi kepentingan Islam, dan menggentarkan musuh-musuh Islam, para pejuang yang kagak takut mati (karena Allah menjanjikan mereka masuk surga tanpa hisab, ketika mereka syahid di jalan Allah, nah, lho……. asik, kan!!). Hingga, tak heran jika kemudian kaum muslimin menjadi suatu bangsa yang kuat, maju, dan menjadi tolok ukur bagi bangsa-bangsa yang lain, sampai-sampai Islam menguasai 2/3 bagian dunia. Dan ini terjadi karena para pemudanya memeluk Islam secara kaffah, dan taat sepenuhnya kepada syariat.

Persatuan Hakiki

Nah, Sobat, sebenarnya ketika seorang muslim telah bersyahadat, maka ketika itulah dia telah bersumpah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Artinya, dia haruslah taat sepenuhnya atas apa-apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah (pasti hal ini sudah pada hafal, kan…..). Dan, taat kepada Allah tersebut berarti taat dalam segala hal, apapun itu selama dia sesuai dengan Al Qur’an dan Al Hadits.

“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk yang benar dan agama yang haq untuk dimenangkanNya atas seluruh agama, walaupun orang-orang musrik membencinya”. (QS. At-Taubah:33)

“Maka, demi Rabb-mu, mereka itu (pada hakekatnya)tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim (pemutus) atas segala permasalahan yang timbul di antara mereka, kemudian tidak ada rasa keberatan di hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima (pasrah) dengan sepenyhnya.” QS. An-Nisa’:65)

Sehingga, yang harusnya menyatukan para pemuda dalam perjuangannya, termasuk Sobat Bintang, adalah aqidah Islam. Seperti juga firman Allah dalam Surat Ali-Imron:103 diatas. Termasuk didalamnya adalah apa yang kemudian diperjuangkan oleh para pemuda haruslah sesuai dengan Islam. So……. ’gak ada ceritanya Sobat memperjuangkan sesuatu, yang ternyata sesuatu itu tidak ada dalam Islam terlebih lagi sesuatu itu dilarang dalam Islam. Plus lagi, ketika kita memperjuangkan sesuatu, kita juga harus tahu langkah apa yang musti dilakukan ketika perjuangan itu sudah berhasil. Jadi, para pemuda tidak menjadi orang yang cuman bisa protes tapi kagak bisa memberikan sebuah solusi, plus ngasih contoh bagaimana seharusnya……..Nah, lho……..

Bangunlah para Pemuda

Sobat……kehidupan model apakah yang Sobat ingin jalankan, itu tergantung dari Sobat sendiri. Artinya, kagak ada seorang-pun didunia ini yang bisa memaksakan bagaimana seharusnya Sobat menjalani kehidupan ini. Tapi, Sobat juga harus ingat satu hal, bahwa apapun yang Sobat lakuin dalam kehidupan ini bakal dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, waduh……

Nah……..mumpung Sobat masih punya cukup waktu untuk merubah kondisi yang ada sekarang menjadi kondisi yang Sobat pengenkan (sesuai dengan Islam), maka, apa yang harus dilakukan adalah apa yang harusnya Sobat perbaiki terlebih dahulu, yaitu diri Sobat sendiri. Jadilah seseorang yang punya kepribadian Islam. Jadilah seperti para pejuang sejati, yaitu seperti para sahabat.

Dan janganlah Sobat menjadi generasi bebek. Yaitu, generasi yang bisanya cuman mbebek, N parahnya yang ditiru adalah peradaban Barat yang jelas-jelas tidak sesuai dengan Islam (mo jadi bebek, nich, ceritanya). Tapi, jadilah generasi terbaik sebagaimana generasinya para sahabat. Gak susah, kok…. Yang harus kamu lakuin adalah (cuman) taat secara kaffah kepada Islam.

Kesuksesan bangsa ini, tergantung pada diri para pemudanya termasuk Sobat Bintang. Terlebih lagi, kesuksesan Sobat dan masa depan seperti apa yang Sobat inginkan, hanya bisa ditentukan oleh Sobat sendiri. Bukan ortu, guru, ataupun Bintang…. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri”(QS Ar Ra’du:11)

So…… tunggu apa lagi, jalan sudah terang dihadapan kamu, tinggal kamu jalani. Mulailah tempa diri kamu menjadi generasi yang bisa membanggakan bagi diri kamu sendiri, orang tua, orang-orang disekitar kamu, dan lebih dari itu, jadilah orang yang dijanjikan pahala oleh Allah : “(Dan) Allah telah berjanji kepara orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan amal-amal shahih, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini sebagaimana telah Dia jadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang paling diridlaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan mereka) sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku”(QS. An Nuur:55)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar